Kamis, 21 April 2011

Entahlah

Bila aku letakan tangga bertali emas
Di tengah kebon sayur milik emak
Agar, aku mampu melihat kala kau menyisir rambut
Setelah mandi bunga di sore hari
Aku tak perduli lagi
Kau terkam hatiku dengan kedua biji matamu

Jangankan hanya sore hari, malampun aku
Letakan ujung langit dengan tangga emasku
Asal kau mau merentangkan kedua tanganmu

Untuk, mewarnai tepi kebun sayur emaku
Agar dia tersenyum tiap pagi, meski kelihatan semua giginya yang menghitam
Emak bersabarlah.....
Akan aku bungkus bulan dengan anyaman
Hati berderai rendaan bunga warna warni

Emak, simpan dulu…apa yang emak sambut dengan senyum
Lantaran harus aku sebrangi lautan
Entah dimana akan bertepi
Tapi haluan sudah aku arahkan,
Untuk pantai dimana aku dan kasihku mandi bersama

Emak hanya ini miliku
Tapi emak tetaplah berderai senyum
Bertaut pada tepi tepi langit.

Pondok Sastra HASTI Semarang. April 2011