Selasa, 22 Mei 2012

Drupadi dan Arjunamu

aku hanyalah hari miliku sendiri
tak perlu kau mengumpat, melentingkan
debu debu binal dari kawanan awan hitam…
di langit kota  bereksotis Huzaren Sla,  Holland Kroket Bitter Ballen
bagai noni Netherland di balik jendela kaca kereta biru malam,
kau usung senyum dalam gelas berornamen negeri kaca

aku patahkan sayapku sendiri,
yang koyak  terhipnotis sendu, deru dan debu.
kala kutawarkan rindu untukmu Drupadiku
angin padangpun mencuri catatan harianku
bintang gemintang merebah dalam keranjang merah jingga
di kotaku yang teriris malam pekat,

akupun melangkah surut saat kau sebut Arjuna
sang maestro warna warni bermanik metropolis
aku terhuyung dalam kembang wewangi
yang dirajut suara alam dari tebing tebing tajam
cakrawala, tempat Hyang Ismoyo merebah

rajutlah nyanyian hatimu Drupadiku, untuk Jonggring Saloko
kau akan bermandi air telaga harum
aku hanya tersudut dalam gubug bambu
untuk merapikan kebon sayur dan batang padi
angin musim yang kau tiupkan
takan leluasa menerbangkan sari
karena kau milik Kedaton Indraprhasta

(Semarang, 22 Mei 2012)