Tampilkan postingan dengan label PUISI ANAK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUISI ANAK. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Desember 2011

Aku Anak Ubi


PUISI ANAK

hamdi beffananda aji
Kala basah mata emak,
Aku jadi sedih, bukankah singkong rebus
untuk makan malam kita telah siap di meja
tersedu juga teh gunung yang tawar tapi hangat
Biarkan Bapak di rantau...bertanam nafas
Dalam buaian hidup, berkalang sumpah serapah

Emak, jangan berkubang air mata
Biar dinding perutku ini, terus memburuku
Dengan “gulai” kasih emak sehalus sutra
Akupun terus panjatkan do’a.
Agar gubug bambu tempat kita merebahkan
badan, terus menyanyi lagu ceria

Aku anak ubi rebus, hanya halaman rumah
Yang tinggal sejengkal yang dapat menyongsong
aku yang terbiasa tanpa alas kaki,
akrab dengan kebon dan palawija

Bapak, esokpun akan aku jemput
Pulang dari kota
Untuk menyemai padi hidup aku***

Hamdi Beffananda Aji

Gerimis

PUISI ANAK

hamdi beffananda aji
Mengapa seharian kau menggigit bumi
Hingga basah yang aku alami
Burung burung terdiam, tulang-tulangku meronta
Meminta seberkas kehangatan,
Aku hanya memiliki suka cita
Bersama ayah dan emaku, meski hidup di
bawah rumah bambu dan beralas tanah kering
kita semuapun setia menunggu gerimis.

Agar singkong dan ubi di ladang,
Lebih keras lagi memberi sapa
Agar emak  tidak marah menyuruhku jauh mengangsu air

Gerimis berilah kabar kepadaku
Bagaimana aku bisa kuliah di perguruan
Karena bapak dan emak,  hanya  mampu tersenyum pilu

Gerimis, kabarkan ke langit,
Aku pengin menjadi pilot pesawat
Hingga mampu menyentuh langit
Terimakasih gerimis
(Semarang, 26 Desember 2011)

Hamdi Beffananda Aji


Sabtu, 24 Desember 2011

Selamat Pagi Mama


hamdi beffananda aji
PUISI ANAK


Mama, biarkan aku bercerita.....
Sambil melahap singkong rebus yang mama berikan
Di awal pagi bergerimis
Setelah semalam aku becanda
dengan teman-temanku
melalui facebooku
Aku ceria, hingga tak terasa malam
semakin larut.

Mereka semua mengucapkan
Selamat tahun baru
Padahal di sawah ladang bapak
Tidak mengenal tahun baru
Singkong, padi dan palawija miik Bapak
Terus tumbuh sepanjang waktu

Aku ucapkan saja
Semoga kita sehat
(Desember, 25 Desember 2011).
  
Mimpiku

Bapak membelikanku mobil sport merah jambu
Mampu menderu di jalan-jalan Kota Semarang
Aku tertawa sepanjang hari
Mama tidak menyuruhku pergi ke ladang
Aku meneguk es kelapa muda di rumah makan
besar,  di etalase kaca dipampang sejuta menu makanan
Tapi, tidak ada menu daun singkong dan sambal kacang

Tapi aku tetap tertawa
Mama disampingku mengelus pipiku
“Anaku sayang !, bangunlah hari sudah siang, pergilah
ke  sawah membantu Bapak !”
(Desember, 25 Desember 2011).

Senin, 19 Desember 2011

Dua Buah Premen


PUISI ANAK

Satu buah premen aku kantongi
Lainnya aku berikan, pada teman sebangkuku
Dia bercerita,  belum sarapan pagi tadi
Sepiring nasi hanya untuk bapaknya
Yang sakit tak  sembuh sembuh

Aku berkata “kasihan bapaknya”
Dia mengusap air matanya
Dia sering dipanggil bu guru
Karema belum membayar SPP.

Aku berjanji padanya,
Esok akan kubawakan sekerat roti
Dia hanya tersenyum

Desember, 2011