Minggu, 22 Januari 2012

Malam Pertama ini Untukmu


Bintang malam ,
menjadi  menyurut  pesonanya…bulan
tak kentara lagi membalikan wajah  malam
karena terpenggal satu dua nafas memburu,
kau ikat mereka menyelip di kelambu pengantinmu
aku tawarkan…pada sunyi berlarinya hari
namun kau memungutnya
hingga jarum waktu  membentak
haripun terbawa sayap seribu malaikat.

Aku bentangkan kebun bunga, agar
kau menggauli,  lepas semua sendi tulangmu
kau menerimanya…
akupun berkalang rembulan yang bernafas dengan
peluh…
kau menganyam beludru jingga, merah jambu
kelambu pengantin memang milikmu.

Hari hari telah jauh tertinggal
karena kau rajutkan peluh  dan nafas
dalam simphoni rindu…milik Dewi Supraba di
Indrakila. Aku menorehkan dalam setiap bentang
daun palma….agar  mengabarkan lewat angin
kita tak punya lagi saling menyayat hati.

Kau lumuri kanvas dalam lukisan alam
yang tanpa satupun bergambar gurat wajah,
terlipat karena eksotisnya kehidupan
lantas aku terima,
dengan menikamkan seribu  rona membara
hingga tak terdengar lagi gurau dan seloroh
semua terlipat dalam gelap malam
hingga rintihan terakhirmu,
meluruhkan tebing dan wajah malam
(Semarang, 22 Januari, 2012).