Selasa, 20 Desember 2011

Agatha, Something Wrong ?


PUSPA PRASASTI AJI
Hari ini  Agata merasakan  hari terpanjangnya, karena hari ini adalah saat- saat terakhir sekolah di semester gasal tahun ini. Sebentar-sebentar Agata menjumpai sokib sokibnya yang mengusung wajah berawan gelap, gelisah dan memburu matahari agar segera terbenam di balik tabir cakrawala. Hari ini adalah hari  terakhir mereka ke sekolah, panjangnya liburan akhir tahun hingga awal tahun 2012  sudah menyelinap dalam dalam ke angan mereka.

Bermandi cahaya kembang api di Pantai Parang Tritis, Jogja atau berkemah dan kegiatan out-bond di Pantai Pangandaran, atau happy ending year di hotel berbintang bersama entertainer papan atas serta acara seremonial lainya menggayuti  angan sokib sokib Agatha. Namun cewek centil mirip Ayu Ting Ting sama sekali belum melintas sama sekali di benaknya untuk merencanakan pesta tahun baru ini.


Pernah sekali Bram mengajaknya ke Malioboro untuk gabung dengan bule –bule wisman seantero jagad dan paginya ke Prambanan untuk nonton OVJ Happy New Year, namun dengan halus dan lembut ajakan Bram ditolaknya. Agatha lebih senang bila malam tahun baru berllu begitu saja seperti malam malam lainya. Toh rembulan dan bintang tak akan berbeda dandananya di malam tahun baru dengan malam malam lainnya. Malam ini aku melihat rembulan dengan raut muka yang “putih bersih”  di lingkari kerikil- kerikil besinar gemerlap, adalah keindahan alami yang tiada mengenal waktu. Hanya manusia-manusia yang lebay saja yang membedakan arti sebuah malam.


Bagi Agatha hanya tahu malam berbintang terang, malam gelap berselimut awan hitam atau malam tak mengusung wajah bulan.


“He..Agatha,  malam tahun baru hanya tinggal satu minggu lagi. Ayo dong kita bareng buat acara, terserah kamu saja kita ke mana ?”. Pinta Marcella.


“Aku  staying home  saja, Ell !”

“Kamu nggak setia sama kita-kita. Aku dan semua sokibmu pengin enjoy bareng sama kamu “

“Aduh gimana ya Ell, aku malah senang enjoy di rumah sama mama papa dan adik-adiku. Itu kebiasaanku tiap tahun baru. Ngapain aku repot-repot ?”.


“Kamu kok aneh hari ini, Agatha !”. Bibir Marcella sengaja dicibirkan, suatu isyarat protes terhadap sokib gaulnya itu.


“Apanya yang aneh !,memang tiap malam tahun baru aku selalu di rumah kumpul bareng sama keluarga “.

“Agatha !”


“He..eh, ada apa Ver !”


“Serius dong ! “


“Ini masalahnya bukan serius dan nggak, Ver !, tapi  hanya masalah selera saja !. Coba dong kamu rasakan kumpul sama keluarga tiap malam tahun baru, tiap malam pergantian tahun “


“Sok tahu kamu, Agatha !, ya udahlah kalau kamu nggak mau gabung kita-kita gak pa pa. Cuma kamu pasti

AGATHA
nyesel Agatha !” . Rosma sebenarnya kecewa, karena acara malam tahun baru yang bakal digelar minggu depan tidak menyertakan sokibnya yang paling kental.


“Nyesel kenapa ?”


“Kamu kan pernah kenalan cowok dari Fakultas Tehnik itu, kan ?”


“Yang mana ?”


“Ah nenek pikun !, yang kenal sama kamu waktu les musik di Gabriel Music, ingat kan !. Jadi naksir nggak ?” Rosma mencoba merayu Agatha.


“Aku nggak perduli, Rosma. Sebenarnya sih aku pengin lebih dekat lagi dengan Si Ganteng itu. Tapi lain waktu saja “


Rosma menjadi tambah heran dengan sikap Agatha yang tumben tidak merespon kiatnya untuk meluluhkan hati sokibnya itu. Biasanya cewek gaul ini ngebet bukan main kalau puya hasrat deket dengan cowok yang gantengnya seperti di Cover Boy Majalah Play Boy, “Ada apa dengan Agatha ?”, pertanyaan itu terus menyelimuti  anganya.


“Agatha !”


“Idiiih,apa lagi Ros ?”


“Si Ganteng itu rencanaya sih mau bawa mobil sendiri dan gabung dengan kita “


“Darimana kamu tahu ?”


“Ya dari Marcella lah!, coba kamu tanya sendiri sama dia !” Rosma mendorong tubuh Marcella ke arah Agatha.


“Ella kamu nggak usah lah cerita tentang si Ganteng itu. Karena acara ini punya kamu kamu, silakan saja kamu bisa dekat dengan dia. Kalau dia ngebet pengen kenal sama aku, datang saja di acara malam tahun baru di rumahku. Sekalian dia bisa gabung dengan mama, papa, om, tante dan adik-adiku !”


“Agatha !,minta ampun !. Kamu kok susah banget di ajak kompromi !  Something Wrong  with you ?” Vera menjadi uring-uringan menyaksikan sesuatu yang lain pada diri Agatha.


“Kamu sekarang kaya cewek udik, Agatha !”. Marcella mulai merah padam wajahnya.

“Memang kamu kadang-kadang suka kaya gitu sih “  seru Vera.


puspa prasasti aji
“Eh, sahabat-sahabatku !,  enjoy untuk seseorang, meski kita masih abg tidak  selalu sama. Aku merasakan enjoy tiap malam tahun baru bersama seluruh keluargaku, mama, papa, om, tante dan adik-adiku semua. Memang itulah simpatiknya papaku, dia piawai membuat acara tahun baru bersama keluarganya. Meski undangan dari teman bisnisnya banyak, tapi papa selalu menolaknya, aku sangat rindu dengan acara-acara seperti itu di tengah keluargaku, inilah yang disebut keharmonisan keluarga yang nilainya jauh lebih tinggi ketimbang nongkrong-nongkrong. Cobalah kamu semua rancang acara tahun baru seperti keluargaku, pasti lebih  menyentuh. OK teman sorry ya, aku pulang dulu, daaaah !!!!”


Rosma, Vera dan Marcella hanya bengong mendengarkan Si Cantik Agatha menguntai kata. Namun dalam hati mereka semua timbul  rasa heran, tumben cewek gaul yang kolokan itu pandai berfilsafat seperti seorang motivator. Ada apa dengan Agatha, something wrong?.***