Aku menjadi
saksi sang jaman,
Dalam tikaman
sang waktu aku menyusun daun pandan
Kala
matahari bersorot ceria, atau
rembulan
yang mengusung sendu
aku tetap
pada birama yang bercorak biru
Biar apa
saja ku terjang
Meski bukit
yang hanya mampu kupandang
Lebih
berwajah Raksasa berkuku tajam
Akupun telah
tersobek dada dalam luka nyeri
Jangan kau
menundukan wajah, kasihku....
Tataplah semua pagar warna warni dalam
Bougenvil
Yang kita
dirikan dengan rumbai ilalang
Batas langit
menelanjangi aku.
Hingga tak
ada sepotong katapun aku lemparkan
Biar saja
aku tak berdaya
Dikerumuni
prosa belukar berwajah bisu
Menuai hidup
dengan setengah baju bertelanjang dada
Aku
sampaikan pilu dalam tatap sendu
Mereka
terdiam,
Malam
selimutiah aku
Dalam wajah
sejuk (Semarang, 20 Desember 2011).