Malam minggu
ini, aku tersudut di kamar....
Dari celah-celah
waktu yang terbang tak menentu
aku meminjam
mega, untuk menggambar wajahmu,
bersudut
bunga ranum, terselip pada tiap nyanyi hatimu
maka berilah
aku senyum,
meski hanya
sebuah lembayung senja
Di malam
minggu ini, aku menghela nafas
Dari dadaku
yang tersengal, merindu kabar burung,
yang menusukan
pandangnya dari balik awan
tentang
kamu,
tentang mozaik
hati antara kita
yang tak
kentara, kau torehkan dalam benakmu
Aku bertanam
sekuntum asa, dalam bunga
sehingga
langit biru bertepi jelaga,
aku menjaring
nyanyian parau dari
daun-daun
palma yang mencibirku
Di malam
minggu ini, hanya kutemui sisi hati
yang entah
dimana aku meletakanya,
atau yang
kau pilih harus sebuah kamar berkelambu
jingga,
tempat sang pangeran membasuh kaki
dengan
kembang setaman
menuju kereta
kencana malam,
tanpa ragu
mengarungi pekatnya malam.
Di malam
minggu ini aku pilih tepi malam
Untuk ku
ajak saling menyodorkan seloroh
Tentang hati
yang tak bertaut pada sebuah makna
tanpa sayap yang mengantarku...membuka jendela
langit
hingga mampu
aku mensunggu pagi
Di malam
minggu ini, akan kuakhiri
Menepiskan
kehadiranmu, walau untuk membasuhkan
air
embun...untuk sebuah guratan hati
berisi sebuah perjalanan.... (Semarang, 17 Desember
2011).
Pelacur
dan Kunang Kunang
Di malam
minggu
Pelacur tua
merebahkan sebagian punggungnya
pada rumput
meranggas, berteman belalang
di tengan
padang hitam
Pelacur muda
menghitung hari,karena dialah
yang memiliki
hari.
Seribu
kunang-kunang bergemerlap menghipnotis
liuk tubuh
pelacur muda.
Pelacur tua
mulai mengimpikan istana di baik
cakrawala,
berpagar bunga melati
pelacur muda
merenda sutra
untuk tepian
gaunnya
agar malam
menerbangkannya..... ( Semarang, 18
De2011).
Aku
Tak Mau
Biarlah aku
berlari....
Sekencang
mungkin
Walau harus
ke batas bumi
Biarlah aku....
Tak mau
menghirup
Air dahaga
yang kau minta
Biarlah
aku.... ( Semarang, 18 De2011).
Isabella
Kau putri
dari negeri seribu raja
Bergaun lukisan
wajah alam
Saat bulan
bermanja melempar cahaya bintang
Kaupun
datang meminang cumbu rayuku
Di atas
kereta raja,
Kita saling berhias
kuning mentari
Kau
tersenyum,
Akupun
terbangun dari mimpi ..... ( Semarang, 18 De2011).