Kamis, 27 September 2012

"Senyum" Puisiku di FB-ku



Senyum...
mengapa jalan ini masih panjang...?
namun aku dan kau...
tetap dalam senyum "Sang Awang Awang Kumitir..."
kau tanam daun pandan..
aku rapikan pagar dari tumbuhan melati..
hingga seberkas galau, kau tepis
dengan lantang desir angin pagi..
tak ada galau dan pilu..
ragupun, mengerling mata...
berlalu tanpa senyum bidadari

Kau dandani bilik bambu...
tempat kita menguntai tembang hidup..
dengan kain ornamen Dewi A'mour...
agar pusaran bumi, membawa kita
pada cakrawala terselip di Kodrat Illahi...

kau yang memiliki pagi ini,
akupun menyeruak dalam angin gunung yang sejuk
asa dan harap...selalu milik pagi ini

28 September 2012

Moncer Atiku..Moncer Kotaku

Moncer, atiku...
kaya cemlorote lampu Alun Alun,
sing dadi "cumbu rayuku" esih tresna
karo pangeling-eling Kota sing kaya prawan Landa...
aku wis pirang ewu atiku...
pada teembangan nang pinngire
Kali Ketiwon...
ngentene srengenge gawe padang
aku karo sampeyan..duh pramestri
pada gageyan golek penguripan
atiku atimu...nang kene...PUISI TEGALAN...28 SEPT 2012

Pagi
pagi aku datang lagi...
daun beluntas di pekarangan....
mulai berjemur sinar matahari...
aku, dalam rona dada berisi cinta...
menjenguk semua alam,
gemerisik daun ilalang, rumpun bambu,
lengang pematang sawah masih iri
dengan diriku...

selamat pagi,
biarkan alam bersua parau, garang dan menikam
asal kita masih kokoh bahu dan kaki kita,
tak ada ragu tertutup kabut pilu...

kita songsong segala hasrat
seperti Raden Arjuna mencari bilah hidup
cinta dengan Dewi Dersonolo...
aku dalam ceria...TEGAL, 28 Septa 2012...SEMAR...


Rabu, 29 Agustus 2012

Senyum



tak lagi kulihat..
senyum sekuntum mawar
dalam nyanyi rindu kutunggu...
untuk mengejar cakrawala..berhias
rendra kain sutra
bertepi senyum setangkai bunga
kau sodorkan melati putih bersih...
kau masih tertunduk lesu

jangan lagi kau warnai tabir
diantara aku dan kau, dengan gurat kelabu...
bukankah kidung Asmarandhana
kau  susun warna warni
kala kita di sawah ladang memburu
angin musim, dari sari terbawa angin desa
kita bertemu, menguntai perjalanan
yang kau sajikan dengan gula senyumu....

Tegal, 29 Agustus 2012

Rabu, 13 Juni 2012

kaulah pengantinku





diantara batas batas pantai yang lepas bebas
kau menawarkan madu dalam kelopak mawar jingga
aku mengikat bunga melati, agar kita mampu memiliki prosa
semanis putri  manja bergula asmara
kau menyibak tabir,  akupun tak jera mendengar
celoteh derit batang bambu
di sisi pulau cinta aku berdiri menyisir hari
sedang di batas lain, kau menata bantal dan sajian
gula gula malam dalam tembang bintang gemintang
hingga bulan bersenyum malu,

kau hangat menghias malam
aku petik satu bintang, lantas kau lepas bernyanyi
menepis kabut malam membalut duka lara
kau pengantinku……
akupun sang pangeran dari sisi pulau
lantas malampun mengubah warna biru merindu

jangan kau takut dengan terkaman matahari
atau licinya jalan panjang…
semua telah tergambar di langit

(Semarang, 14 Juni 2012)