Aku belum mampu meninggalkan jejak kaki
Agar dipunguti anak cucu
Yang memburu belalang liar...
dan tidur di ilalang yang
mengering
Baru saja udara yang pengap
Berselingkuh dengan rongga
dadaku,
Hingga penat menyelinap seluruh
sendiku
Karena aku berusaha ingin tahu,
tentang teriakan
panjang para anak bangsa yang
menyelipkan
segudang geram, mampu merobohkan
Anak Krakatau dan Rinjani
Aku tak ingin pulang
Sebelum bunga bunga kering di tengah jalan
yang ditebar dengan sebelah
mata
menjadi bersemi lagi
harum mewangi...menghiasi puncak
Jaya Wijaya.
(Semarang, 29 Oktober 2011)