PUSPA PRASASTI AJI |
Bermandi cahaya kembang api di Pantai Parang
Tritis, Jogja atau berkemah dan kegiatan out-bond di Pantai Pangandaran, atau happy ending year di hotel berbintang
bersama entertainer papan atas serta acara seremonial lainya menggayuti angan sokib sokib Agatha. Namun cewek centil
mirip Ayu Ting Ting sama sekali belum melintas sama sekali di benaknya untuk
merencanakan pesta tahun baru ini.
Pernah sekali Bram mengajaknya ke Malioboro untuk
gabung dengan bule –bule wisman seantero jagad dan paginya ke Prambanan untuk
nonton OVJ Happy New Year, namun
dengan halus dan lembut ajakan Bram ditolaknya. Agatha lebih senang bila malam
tahun baru berllu begitu saja seperti malam malam lainya. Toh rembulan dan
bintang tak akan berbeda dandananya di malam tahun baru dengan malam malam
lainnya. Malam ini aku melihat rembulan dengan raut muka yang “putih
bersih” di lingkari kerikil- kerikil
besinar gemerlap, adalah keindahan alami yang tiada mengenal waktu. Hanya
manusia-manusia yang lebay saja yang membedakan arti sebuah malam.
Bagi Agatha hanya tahu malam berbintang terang,
malam gelap berselimut awan hitam atau malam tak mengusung wajah bulan.
“He..Agatha,
malam tahun baru hanya tinggal satu minggu lagi. Ayo dong kita bareng
buat acara, terserah kamu saja kita ke mana ?”. Pinta Marcella.
“Aku staying home saja, Ell !”
“Kamu nggak setia sama kita-kita. Aku dan semua
sokibmu pengin enjoy bareng sama kamu “
“Aduh gimana ya Ell, aku malah senang enjoy di
rumah sama mama papa dan adik-adiku. Itu kebiasaanku tiap tahun baru. Ngapain
aku repot-repot ?”.
“Kamu kok aneh hari ini, Agatha !”. Bibir Marcella
sengaja dicibirkan, suatu isyarat protes terhadap sokib gaulnya itu.
“Apanya yang aneh !,memang tiap malam tahun baru
aku selalu di rumah kumpul bareng sama keluarga “.
“Agatha !”
“He..eh, ada apa Ver !”
“Serius dong ! “
“Ini masalahnya bukan serius dan nggak, Ver !,
tapi hanya masalah selera saja !. Coba
dong kamu rasakan kumpul sama keluarga tiap malam tahun baru, tiap malam
pergantian tahun “
“Sok tahu kamu, Agatha !, ya udahlah kalau kamu
nggak mau gabung kita-kita gak pa pa. Cuma kamu pasti
AGATHA |
“Nyesel kenapa ?”
“Kamu kan pernah kenalan cowok dari Fakultas
Tehnik itu, kan ?”
“Yang mana ?”
“Ah nenek pikun !, yang kenal sama kamu waktu les
musik di Gabriel Music, ingat kan !. Jadi naksir nggak ?” Rosma mencoba merayu
Agatha.
“Aku nggak perduli, Rosma. Sebenarnya sih aku
pengin lebih dekat lagi dengan Si Ganteng itu. Tapi lain waktu saja “
Rosma menjadi tambah heran dengan sikap Agatha
yang tumben tidak merespon kiatnya untuk meluluhkan hati sokibnya itu. Biasanya
cewek gaul ini ngebet bukan main kalau puya hasrat deket dengan cowok yang
gantengnya seperti di Cover Boy Majalah Play Boy, “Ada apa dengan Agatha ?”,
pertanyaan itu terus menyelimuti
anganya.
“Agatha !”
“Idiiih,apa lagi Ros ?”
“Si Ganteng itu rencanaya sih mau bawa mobil
sendiri dan gabung dengan kita “
“Darimana kamu tahu ?”
“Ya dari Marcella lah!, coba kamu tanya sendiri
sama dia !” Rosma mendorong tubuh Marcella ke arah Agatha.
“Ella kamu nggak usah lah cerita tentang si
Ganteng itu. Karena acara ini punya kamu kamu, silakan saja kamu bisa dekat
dengan dia. Kalau dia ngebet pengen kenal sama aku, datang saja di acara malam
tahun baru di rumahku. Sekalian dia bisa gabung dengan mama, papa, om, tante
dan adik-adiku !”
“Agatha !,minta ampun !. Kamu kok susah banget di
ajak kompromi ! Something Wrong with you ?” Vera menjadi uring-uringan
menyaksikan sesuatu yang lain pada diri Agatha.
“Kamu sekarang kaya cewek udik, Agatha !”.
Marcella mulai merah padam wajahnya.
“Memang kamu kadang-kadang suka kaya gitu sih
“ seru Vera.
puspa prasasti aji |
Rosma, Vera dan Marcella hanya bengong
mendengarkan Si Cantik Agatha menguntai kata. Namun dalam hati mereka semua
timbul rasa heran, tumben cewek gaul
yang kolokan itu pandai berfilsafat seperti seorang motivator. Ada apa dengan
Agatha, something wrong?.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar