dalam tepi dan
tak terdengar teriakan kita lagi
lolong anjing
ikut pula menitipkan sayatan
yang
terdalam menoreh fatamorgana...manusia
hanya dalam batas
tulang dan daging
bila kita dalam
ikatan “Swargaloka”
hijau huma dan biru dalamnya samudra
menjadi naungan
untuk kita berbagi sendi yang lepas
mengapa tak kita
benahi kepalan tangan
luruh buih di
pantai ~ mengusung sebuah hardikan
pada langit yang
berjelaga
merah padam semua
wajah yang kelu
bersimphoni
dengan lengkingan parau pipit
di beranda pagi
kita dalam jaman
ornamen atmosfer
telah siaga dengan taring tajam
kuku panjang bermanik
saling menghempas
mari kita menantang pantai
agar anak anak
kita menyambung layar
tak koyak~ kita
hanya saling pandang
(Semarang, 16
Februari 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar