tak kan jera aku mendengarkan, bukan tentang jeruji besi
rumah ratap dan tangis para
koruptor
bukan pula tentang haru biru
meyesak dada dan debu debu liar
yang memburu nasibnya sendiri di
ketiak beluntas
atau keluh kesah sang buruh yang
tiada nyenyak tidurnya
dihimpit rumah papanya yang
melekang
terpingit tajamnya taring
kehidupan.
Berilah aku celoteh satu bait
kisah
tentang rumah sederhana berpagar
daun pandan
di halaman meliuk tanaman jagung
merapatkan angin kemarau
atau dendang ria embun pagi
bermanja kuning sinar mentari
kau disana menuai harap, akupun
melegam kedua bahu
tanpa sak wasangka hujat atau
seteru, layaknya mereka
yang dijalan bergumul kata
hatinya sendiri
Berilah aku sebuah kisah
bukan rumah kardus untuk
menitipkan hidup
di sisi rel tergilas roda besi
menyentak di siang hari bolong
dari saudaraku yang terbawa
angin hidup tak bermata hati
seribu kisah tentang tidur
panjang sang penganten baru
telah tertutup rapat terbungkam
gerigi tajam
dari perguliran siang malam tak menyisa
setetes air mata
meski lengkung kedua pipi telah
kusam dan kering
tinggalah hidup yang kini harus
kita jinjing dalam keranjang tak
pasti
memburu detik dan cakrawalasenja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar