aku hanyalah hari miliku sendiri
tak perlu kau mengumpat,
melentingkan
debu debu binal dari kawanan
awan hitam…
di langit kota bereksotis Huzaren Sla, Holland Kroket Bitter Ballen
bagai noni Netherland di
balik jendela kaca kereta biru malam,
kau usung senyum dalam gelas
berornamen negeri kaca
aku patahkan sayapku sendiri,
yang koyak terhipnotis sendu, deru dan debu.
kala kutawarkan rindu untukmu
Drupadiku
angin padangpun mencuri catatan
harianku
bintang gemintang merebah dalam
keranjang merah jingga
di kotaku yang teriris malam
pekat,
akupun melangkah surut saat kau
sebut Arjuna
sang maestro warna warni
bermanik metropolis
aku terhuyung dalam kembang
wewangi
yang dirajut suara alam dari
tebing tebing tajam
cakrawala, tempat Hyang
Ismoyo merebah
rajutlah nyanyian hatimu Drupadiku,
untuk Jonggring Saloko
kau akan bermandi air telaga
harum
aku hanya tersudut dalam gubug
bambu
untuk merapikan kebon sayur dan
batang padi
angin musim yang kau tiupkan
takan leluasa menerbangkan sari
karena kau milik Kedaton
Indraprhasta
(Semarang, 22 Mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar