Hari ini....
aku bekali rongga dadaku dengan
sebuah kejujuran
walau sindiran tajam dari asap
pengap aspal jalanan
yang hitam berlobang...terus
membidiku dan melentingkanku ke semayam
Bhatari Durga bertaring tajam
peluh pucuk ilalang
Keluh dan penat bagai ritme
tembang dolanan jawa anak ingusan
yang menutupi tiap lekuk
tubuhku...
namun aku tetap menjulang tinggi
menawan awan putih bersih
menyibirkan tiap puncak bukit dan
tebing yang pongah giginya
mengapa mereka diam bagai
tertusuk sembilu ?...diam membisu
sementara hunian taman kembang
setaman
menampikan kerah dan baju mereka
yang lusuh ditikam Korupsi
mereka semua tidak berani lagi
berkaca pada bening air telaga
di bebatuan khatulistiwa negeri
para bidadari
bernaung di garis Jaya Wijaya dan
Bukit Barisan
kita semua terperangah dalam
hitamnya kabut dengus raksasa
bermata juling dan berbaju sulaman moralitas,
terkikis tergolek lesu oleh
terpaan angin Kumbang penyejuk jiwa
aku dalam rona kembara....
aku dalam gambaran kanvas warna
warni otaku sendiri
entah siapa yang akan
mencibirkanku
aku tetap menampik jelaga
dilangit
SEMARANG 18 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar