.
menikam buku
harianku tak sedikitaku berniat menutupnya..
karena sehalaman penuh tertoreh kau
di sana di batas langit,.....
di tengah gulungan awan hitam.. di ngarai berlantai melati dan kenanga....
di boulevard bersama sang arjuna.... aku tertawan dalam tembang parau berujung gerigi tajam yang kau sedu dengan senyumanmu berilah kabar meski hanya dengan kepak merpati bersama hujan...
untuk sebuah salam canda aku dalam benang rindu
hujanmu.menyelinapkan aku dalam gubug kecilku
sepi..tanpamu....
Mentari mentari masih bersinar...
menyiratkan masih
ada hidup mentari melontarkan hangatnya...
pertanda masih ada bara di dada...
mentari tiada bosan menyengat...
memberi kabar masih adakah semangat...?
mentri
tak pernah menyisakan keluh..
perlambang tak kan ada lagi kesah mentari dan
bulan,
tak pernah bersatu adalah untuk kita makna siang dan malam
bahwa kita
selalu dalam perguliran nasib
(Semarang 19/12/20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar