Jumat, 06 Agustus 2021

Supermoon Menjadi Saksi

 


jangan kau tumpahkan tinta hidup

pada alunan warna warni pelangi di belahan langit

tak pernah burung burung menghardik

mega mega ceria di esok nanti,

kau berikan ruang hatimu dengan supermoon

hingga pelataran rumah masa depan kau dan aku

berseri memetik sinar mentari,

 


pada uraian rambutmu,

supermoon merebah,  tentang kelembutan yang hidup

selama bumi berputar,

tak kan pernah usai bidadari bernyanyi lagu merdu

kita menyisir  malam demi malam…

hingga kau tautkan kereta berkuda putih elok

bagaikan pangeran dari negeri kaca,

 

aku harumi gaun  malam dengan pernik pernik

yang melekat kokoh dan memantulkan

sinar supermoonmu dengan tujuh warna

kau degap dengan derai senyum

aku suguhkan dengan kereta biru senja

perlahan menghempaskan liar degup jantung

ke atmosfer malam, supermoon menyeringai….

 

kita tak pernah kehilangan jarum waktu

meski menembus kawanan mega hitam

atau rengkuhan  taupan bergigi tajam

kita  terlepas dari rasa saling menyelinap…

kita bebas liar memetik rambut malam

kita menukik memungut nukilan hidup

atau kita terbang bebas,

menjenguk supermoonmu

kita dalam bebas….

 

Semarang 12 Mei 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar